Kalkulator Kebutuhan Kalori Harian

 

Kalkulator kebutuhan kalori harian (Calorie Calculator) merupakan alat yang bisa membantu menghitung kebutuhan kalori harian Anda berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas, dan faktor stress untuk berbagai tujuan. Misalnya, untuk kebutuhan diet penurunan berat badan (defisit kalori), bulking (surplus kalori), kebutuhan total kalori pria dan wanita dewasa, serta mencapai tingkat kesehatan yang optimal.

Selain jumlah kalori, melalui kalkulator ini Anda juga bisa menghitung distribusi makronutrien, misalnya menghitung jumlah kebutuhan protein, lemak dan karbohidrat.

Menghitung kebutuhan kalori juga sangat penting untuk penderita penyakit metabolik seperti obesitas, diabetes mellitus, serta pasien dirumah sakit yang sedang menjalani perawatan atau tindakan operasi (bedah).

Oleh karena itu kami menghadirkan alat praktis untuk menghitung jumlah kebutuhan kalori Anda melalui kalkulator kalori harian online berikut.

Kalkulator Kebutuhan Kalori Harian

Metode Perhitungan:
Mifflin-St Jeor Harris-Benedict

Jenis Kelamin:
Pria Wanita

Berat Badan (kg):


Tinggi Badan (cm):


Usia (tahun):


Faktor Aktivitas Fisik:
1.2 – Sedentary (minim aktivitas) 1.375 – Aktivitas ringan 1.55 – Aktivitas sedang 1.725 – Aktivitas berat 1.9 – Aktivitas sangat berat

Faktor Stres (kondisi klinis):
1.0 – Tidak ada stres metabolik +10% – Demam (≈ +1°C di atas normal) +13% – Demam tinggi (≈ +1°C di atas normal) 1.2 – Bedah ringan 1.35 – Trauma sedang 1.3–1.5 – Bedah besar 1.5–1.7 – Trauma berat / sepsis 1.5–2.0 – Luka bakar luas

Distribusi Protein (% energi):
10% 12% 15% 18% 20%

Distribusi Lemak (% energi):
20% 25% 30%

Distribusi Karbohidrat (% energi):

FAQ

1. Apa saja yang dihitung?

kalkulator ini menghitung jumlah kalori dan zat gizi makro seperti protein, lemak, karbohidrat yang dibutuhkan tubuh dalam sehari.

2. Apa perbedaan Metode perhitungan kalori Mifflin-St Jeor dan Harris-benedict?

Metode Harris-Benedict adalah rumus klasik dari tahun 1918 yang sejak lama digunakan di Indonesia untuk menghitung kebutuhan kalori, namun cenderung menghasilkan angka sedikit lebih tinggi. Sementara itu, metode Mifflin-St Jeor yang diperkenalkan pada 1990-an dianggap lebih akurat karena menggunakan data populasi yang lebih baru dan kini lebih banyak direkomendasikan secara internasional. 

Meskipun demikian, keduanya tetap banyak digunakan di berbagai instansi kesehatan di Indonesia.

3. Apa itu BMR (Basal Metabolik Rate)?

BMR (Basal Metabolic Rate) adalah jumlah energi (kalori) yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsi dasar kehidupan saat istirahat total, seperti bernapas, menjaga suhu tubuh, memompa jantung, dan fungsi organ vital lainnya. Dengan kata lain, BMR menunjukkan kalori minimum yang dibutuhkan tubuh agar tetap hidup meskipun tidak melakukan aktivitas apa pun. 

4. Apa itu TDEE ?

TDEE (Total Daily Energy Expenditure) adalah total kebutuhan kalori harian yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi normal, mencakup BMR (kalori dasar saat istirahat) ditambah kalori yang dibakar dari aktivitas fisik, olahraga, hingga proses pencernaan makanan. TDEE memberikan gambaran lebih realistis tentang berapa banyak kalori yang harus dikonsumsi setiap hari untuk menjaga, menurunkan, atau menambah berat badan sesuai tujuan. 

5. Apakah menghitung BMR dan TDEE bisa untuk menurunkan berat badan?

Ya, menghitung BMR dan TDEE sangat berguna untuk menurunkan berat badan. Dengan mengetahui BMR, Anda tahu kebutuhan kalori minimum tubuh agar tetap hidup, dan dengan mengetahui TDEE, Anda tahu total kalori yang dibutuhkan sesuai aktivitas harian. Untuk menurunkan berat badan, Anda bisa membuat defisit kalori dengan mengonsumsi kalori lebih sedikit dari TDEE (atau membakar lebih banyak lewat aktivitas/olahraga) secara terukur agar penurunan berat badan tetap sehat dan berkelanjutan.

supaya perhitunganmu makin lengkap, coba juga kalkulator IMT dan berat badan ideal serta kalkulator IMT ibu hamil

Ditulis oleh Muhammad Fadlil Fatihunnajah, S.Gz.

ahli gizi berpengalaman dengan latar belakang di bidang gizi klinis. Saat ini, beliau aktif memberikan konsultasi gizi dan edukasi kesehatan di rumah sakit, membantu pasien untuk mencapai pola makan yang lebih sehat dan seimbang.